Cegah Stunting, Warga Akan Mendapatkan PMT

Baubau, Kabarakati News – Warga Kelurahan Katobengke dan Kelurahan Lipu akan mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), untuk mencegah terjadinya stunting terutama pada Bayi, Balita dan ibu hamil.

Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Katobengke Budi Utama SKM.,MKM saat ditemui di kantornya, Selasa 28 Januari 2025. Namun dikatakannya, ini masih dalam tahap perencanaan, yang selanjutnya akan dibahas bersama para Kader Posyandu diwilayahnya sebagai pelaksana PMT.

“Kita estimasi dulu berapa biaya yang dikeluarkan, kemudian kita rapat bersama Kader Posiandu. Dananya sudah siap, tinggal kita panggil untuk persamaan persepsi,” katanya.

Dijelaskan PMT bukan hanya menyasar bayi dan ibu hamil yang kekurangan energi dan kalori, tapi juga ditujukan pada warga kurang mampu yang minim gizi. Dan saat ini, pihaknya terus melakukan evaluasi berkala, guna menentukan warga yang akan berhak menerima PMT saat direalisasikan.

“Untuk mengetahui siapa yang kurang begitu (gizinya, red.) ada dari tenaga medis, tiap hari kami libatkan semua staf Puskesmas (Katobengke) untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PMT,” jelasnya.

Dilanjutkan, yang akan menjadi prioritas utama adalah bayi dan balita. Yang kemudian akan dilakukan pengecekan jika terjadi gangguan kesehatan, untuk menentukan tindakan medis yang akan dilakukan.

“Bayi dan balita ini rentan, jadi berat badannya, tinggi badannya, kemudian lingkar kepalanya, itu semua akan diperiksa. Kalau ternyata kebutuhan gizinya kurang, maka akan diberikan PMT tadi itu,” tuturnya.

Ia juga berharap, agar seluruh elemen masyarakat mulai dari bayi hingga lansia, dapat memeriksakan kesehatannya di posiandu terdekat, guna mendeteksi penyakit yang di derita serta mengetahui cara penanganannya.

“Kan sekarang sistemnya ILP (Integrasi Layanan Prima), ini dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia sudah harus ke posyandu untuk memastikan kesehatan mereka,” tutupnya.

Untuk diketahui, stunting sendiri merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya, karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan, atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.

Laporan: La Ode Adrian Dwi Putra

Iklan

Beita menarik lainnya

IMG_20250822_155442
Kantah Wakatobi Laksanakan Pemeriksaan Tanah Lokasi Pembangunan Pelabuhan di Desa Waitii Barat
IMG-20250821-WA0030
Kantah Wakatobi Lakukan Pengukuran Aset Pemerintah di Pulau Tomia dan Binongko
IMG_20250820_211542
Kantor Pertanahan Wakatobi Perkuat Komitmen Layanan Publik Pasca Klarifikasi Menteri ATR/BPN
IMG-20250816-WA0006
Selaraskan Visi Misi, Yayasan Hasanah Wakatobi dan STAI Gelar Rapat Sinkronisasi Program
Daerah

Bombana

Konawe

Konawe Utara

Pers