Efisiensi Anggaran, Kini Pantai Nirwana Tanpa Satgas Penyelamat

Muslimin Hibali

Baubau, Kabarakati News – Akibat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, satuan tugas (satgas) penyelamat yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, dan biasa berjaga di Menara Pantai Nirwana untuk memantau keselamatan para pengunjung, kini dinonaktifkan.

Saat ditemui pada Sabtu 5 April 2025, Kepala BPBD Kota Baubau Muslimin Hibali menjelaskan, penonaktifan ini sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir. Padahal kata Muslimin, keberadaan para regu penyelamat sangat membantu. Dimana dalam beberapa kasus, tim terlatih tersebut berhasil menyelamatkan pengunjung tenggelam dan mencegah adanya tragedi.

“Beberapa kali menyelamatkan orang tenggelam yang tidak bisa berenang, mereka naik sampan dan sampannya tenggelam. Ada juga yang lelah berenang terbawa arus, tim satgas BPBD (Regu Penyelamat) yang selamatkan mereka,” katanya.

Dituturkan, biasanya satgas penyelamat yang disiagakan berjumlah empat orang setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu. Pembayaran insentif senilai 100.000 rupiah perhari kepada para satgas ini, dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Baubau.

“100.000 rupiah perhari (pembayaran insentif, red.), tapj hanya Sabtu dan Minggu saja mereka di bayar, (pembayarannya) dari APBD sebanyak empat orang,” tutur mantan Camat Wolio itu.

Menurutnya, ketiadaan para satgas tersebut akan berdampak pada keterlambatan laporan yang akan diberikan kepada pihak yang lebih ahli jika terjadi bencana yang jauh lebih besar. Selain itu, pihak BPBD juga akan sulit memberikan informasi secara langsung kepada para pengunjung, terkait cuaca buruk atau gelombang besar yang akan terjadi, akibat tidak bisa memantau secara langsung kondisi pantai.

“Pertama tidak ada lagi yang mengawasi dan memberikan informasi dini terhadap warga, untuk tidak berenang terlalu jauh dari pantai (jika cuaca sedang buruk). Kedua apabila ada yang tenggelam, sudah tidak ada lagi yang memberikan pertolongan cepat terhadap korban,” pungkasnya.

Olehnya, Muslimin Hibali berharap agar satgas dimaksud bisa diaktifkan kembali, mengingat pembayaran insentif kepada para satgas ini terbilang cukup ringan. Dimana jika dikalkulasikan, Pemerintah Daerah Kota Baubau hanya perlu mengeluarkan dana sebesar 800.000 rupiah perminggu, atau 3.200.000 rupiah perbulan, yang dibayarkan kepada empat orang pengawas demi memantau keselamatan masyarakat saat berkunjung ke Pantai Nirwana.

“Tim Satgas Pantai Nirwana diaktif kembali, dengan insentif yang memadai sesuai jam kerja standby di pantai,” tutupnya.

Untuk diketahui, efisiensi anggaran diberlakukan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, tentang pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025. Sehingga, hal ini juga berimbas pada BPBD melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang mengalami efisiensi berjumlah 470 miliar rupiah. Padahal, sebelumnya BNPB memiliki pagu anggaran awal sebesar 1.4 triliun rupiah, yang kemudian dipangkas menjadi 956 miliar rupiah.

Laporan: La Ode Adrian Dwi Putra

Iklan

Beita menarik lainnya

IMG_20250406_155820
Foma-foma, Tradisi Merawat Persatuan di Baruta Lestari
IMG-20250411-WA0000
Jaringan Internet di Usuku Buruk, Ini Penjelasan Diskominfo Wakatobi
IMG-20250410-WA0027
Kader Hanura Diduga Gelapkan Dana, ASPJ 19 Gelar Aksi di DPRD Baubau
IMG-20250410-WA0025
Pedagang Pantai Kamali Dialihkan,Ini Lokasi Barunya
Daerah

Bombana

Konawe

Konawe Utara

Pers