Baubau, KabarakatiNews/tribunbuton.com- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir Hugua MLing, menggelar audiensi dengan warga Kerukunan Keluarga Tomia Bersatu (KKTB) Kota Baubau, Sabtu 09 Agustus 2025 di salah satu hotel di Kota Baubau. Dipandu oleh Ketua KKTB, Sabarudin SPd, Wagub mendapatkan berbagai masukan dan harapan.
Ir Hugua, dalam pemaparannya menjelaskan untuk mencapai kemajuan, cara pandang harus optimis (the vision) meski pernah terpuruk dalam posisi terendah. Selanjutnya, kultur membentuk karakter dan mental kita untuk menata masa depan.
Menurt dia, lulusan perguruan tinggi belum menjamin untuk sukses. Karena banyak orang terkaya justru adalah orang putus sekolah, sebut saja bilgate, dll. Orang Jepang sejak kecil diajari kultur bagaimana menghormati orang tua, selain itu juga diperkenalkan keterampilan dasar sejak dini.
“Intinya ayo kita mulai…! Dan kalau mau besar, besarkan orang, kalau mau terhormat hormati orang, kalau mau kaya banyak sedekah, dan ciptakan diri anda untuk dikejar uang karena alam semesta berkelimpahan,” jelaskan.
Hugua juga memaparkan mengenai jalur transportasi global dalam Alki 1 Alki 2 dan Alki 3. Dari segi geo politik, Sultra berada di titik episentrum sehingga butuh aksesibilitas pendukung kegiatan ekonomi.
Bandara Halu Oleo ditarget jadi bandara internasional sesuai visi misi ASR-HUGUA “Mewujudkan Sulawesi Tenggara Maju, Menuju. Masyarakat Myamann Sejahtera, dan Religius. ”
Ketua KKTB, Sabarudin SPd, memandu kegiatan dengan baik. Menurut dia, silaturahmi seperti ini sudah menjadi harapan warga KKTB Kota Baubau, namun baru terealisasi pada hari ini. Warga KKTB mendukung visi misi baik dukungan moril karena selain sebagai tanggung jawab sebagai gubernur tetapi juga dalam rangka sebagai sesama warga Tomia.
Bagaimana memikirkan bersama pembangunan Tomia dari aspek pendidikan, ekonomi, pembangunan, kesehatan, lapangan kerja, dll.

Menjawab pertanyaan, Hugua mengatakan ambulance tidak sulit untuk dipikirkan. Hanya saja kalai ada perlu dipikirkan sopirnya, BBM-nya, perawatan, disimpan di mana, dll.
“Tetapi itu tidak susah nanti kita diskusikan khusus untuk tindak lanjut,” ujaarnya.
Mengenai bandara Maraggo, Wagub sudah menemui berbagai pihak termasuk pihak maskapai. Ternyata seluruh penerbangan jenis propeler (baling-baling) tidak ada yang mau terbang akibat covid harga aftur naik. Susi Air mau terbang 20 jam dan minimal 96 jam per bulan. Tetapi hitungan 1.4jt per seat dan kekurangannya berarti APBD yang artinya bisa menghabiskan miliaran rupiah. Sehingga anggaran penerbangan tidak main-main apalagi memulai dari nol.
Pemikiran ini sama halnya dengan maskapai lain wings air, sriwijaya air, dengan penerbangan ke Wakatobi adalah jarak yang pendek. “Pesawat baru terbang roda baru lipat harus dibuka dan langsung mendarat,” katanya.
Soal lapangan kerja, Selanjutnya Hugua mengatakan bangsa ini terlalu mewah dan hebat banyak hal yang bisa dilakukan. “Buktinya tidak ada pekerjaan tapi bisa hidup. Coba di negara lain kalau tidak kerja mati,” dengan gaya sedikit kelakar.
Mengenai Lorens, Hugua menjelaskan Tomia lautnya top. Ini karena ada upaya untuk menjaganya. Hanya saja masyarakat butuh hasil laut. Karena waktu terbatas, Hugua hanya menjelaskan gambaran umum dan berjanji bisa dibahas lagi di lain waktu.
Audiensi dihadiri 50-an warga KKTB dan sejumlah tokoh. Di antaranya Anggota DPRD Baubau Nasiru, Ir Guntur Dahlan, Sahaludin Rachim, tokoh pemuda dan srikandi KKTB. (adm)
(adm)