Wakatobi, Kabarakati News – Masyarakat Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, menggelar Festival Potapaki ke-7. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tiga tahun sekali bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.
Ketua panitia, Asuban dalam sambutannya menjelaskan festival potapaki bertujuan untuk melestarikan tradisi. Potapaki dalam bahasa Tomia berarti saling meminta pendapat untuk mencapai keputusan bersama, serta mempererat hubungan masyarakat baik di desa maupun perantauan.
“Festival ini didukung oleh anggaran sekitar Rp25 juta dari pemerintah desa serta donasi masyarakat lokal dan perantauan. Kami berharap persaudaraan masyarakat Desa Kulati tetap terjaga hingga generasi mendatang,” ujar Asuban.
Festival potapaki bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga upaya mempertahankan budaya lokal serta meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi desa. Festival potapaki bertajuk “Kampung Budaya Menyatu dalam Tradisi”.
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti pameran budaya, kuliner tradisional, pertunjukan seni, serta lomba-lomba tradisional seperti dayung, memancing, dan sangkaa. Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak bulan Ramadhan dan akan berlangsung selama dua hari setelah Lebaran di Pantai Huntete dan Lapangan Timbarado.
Kepala Desa Kulati, La Ode Burhanuddin SSos, mengapresiasi semangat gotong-royong masyarakat dalam menyukseskan festival ini sejak pembentukan kepanitiaan pada 1 Juni 2025. 31 Maret 2025, Festival Potapaki ke-7 resmi dibuka dengan meriah.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Camat Tomia Timur, sebagai simbol dimulainya seluruh rangkaian kegiatan festival. (Rial)