Grebek Mafia Rental, Babak Belur Ternyata Curi Ayam Berharga Rp 3.000.000

PEMAKAI Rental Motor di Rental Arkan Pala 3 hendak menambah durasi. Tepat pada hari Jumat 16 Mei 2025, pihak rental mendapat konfirmasi jika sepeda motor hendak dilanjut lagi.

Yuhandri Hardiman, Baubau

TETAPI problemnya, unit sedang tidak ada pada pemakai atau dipindah tangankan. Pihak rental tidak menyetujui jika sepeda motor dipindah tangankan ke pihak lain.

Pihak rental pun menyampaikan kepada pemakai dengan nama inisial AD warga salah satu desa di Kapuntori, Kabupaten Buton agar segera mengembalikan. Pihak rental tidak setuju motor dipindah tangankan, dan memutuskan unit rental dicancel.

Beberapa menit kemudian admin tidak bisa menghububgi AD baik langsung atau chat via whatsap. Karena pemakai adalah user dengan status ketat maka pihak rental membentuk tim untuk meninjau ke alamat tempat tinggalnya di rumah kost di Wurahabake.

Pukul 11.00 Wita, tim sudah berada di rumah kost yang ditarget. Tim mendapat informasi dari salah seorang ibu jika oknum yang dicari sesuai gambar belum lama keluar dan berboncengan.

Tim mencoba mendatangi kamar kostnya dan bertemu dengan beberapa rekannya inisial AP dkk. AP mencoba menghubungi nomor AD ttpi juga tidak aktif.

Tim mendapat informasi jika sejak hari ini AD sudah tidak memakai motor beat pop warna merah yang dicari. Keadaan ini memunculkan tanda tanya besar dengan kesimpulan awal motor digadai.

Tim menunggu hingga pukul 14.00 Wita. Dan tak lama AD datang namun mengendarai motor lain. Ketika ditanya keberadaan motor, ia menunjuk ke arah Bungi.

“Ada di Bungi, kita memancing di sana tapi pas mau ambil subuh, motor sudah tidak ada,” katanya dengan expresi galau.

Tim rental menanyakan apakah motor digadai? AD memastikan motor hilang atau kemuingkinan ada yang sembunyikan di suatu tempat.

Tidak mau lama-lama, owner rental mendesak untuk sama-sama ke baypass tepatnya di bagian pasar Bungi. Sebelum ke Bungi, AD meminta untuk menjemput temannya agar bisa banyak yang membantu cari. Mereka dijemput di salah satu barber di dekat SPBU Kilo 4.

Mengendarai Xenia Putih, melaju ke arah bypass. Menurut penuturan AD, motor diparkir di semak-semak agak tengah dan menunjuk sisi talut tempat mereka memancing.

Tim rental sedikit berpikir, bahwa motor kemungkinan diangkut mobil yang kebetulan melintas. Kemudian owner memutuskan untuk bertanya kepada warga di pasar Bungi.

Turunlah inisial AD (penyewa) ditemani tim dari pihak rental inisial ADR. Selanjutnya owner bersama mobil mencoba menelusuri di sekitar kampung dan kembali ke titik pasar.

Saat kembali terlihat kerumunan lebih banyak bahkan ada expresi warga yang arogan. Bahkan mobil yang dkendarai owner didatangi seseorang kira-kira usia separuh baya berbaju biru langit rambut ikal, sedikit mendesak untuk turun.

Owner mendekat, dan mulai memahami jika motor sedang diamankan oleh warga tetapi kasus pencurian ayam. Warga yang mayoritas laki-laki itu terlihat semu naik spaning mencari pemakai motor untuk memastikan.

Owner menjelaskan jika sepeda motor adalah milik rental cabang Pala-3 sembari memperlihatkan bukti dokumentasi AD saat menyewa motor. Rupanya AD sejak tadi diinterogasi apakah dia mencuri ayam tetapi mengelak. Namun AD tidak bisa mengelak setelah foto dokumentasi rental diperlihatkan.

Warga yang spaning mulai melayangkan pukulan kesal kerena beberapa hari terakhir ini ayam mereka sering hilang. Harga ayam jantan milik mereka tidak tanggung-tanggung berkisar Rp 3 juta. Mungkin ayam petarung atau ayam Philipin yang memang terkenal mahal harganya

Hanya saja tim dari rental sedikit mendapat perlakuan tidak adil. Mereka sudah menangkap AD dan sedang menelusuri sepeda motor justru nyaris ikut dianiaya. ADR yang berstatus wartawan sempat dipegang lehernya, begitu juga dengan owner rental yang lehernya juga dipegang gaya dicekik tetapi tidak mencekik.

Ini lantaran ADR yang seorang jurnalis sempat mengambil gambar. HP miliknya dirampas dan dipaksa untuk menghapus gambar yang ia rekam. Lagi-lagi ini tindakan menghalangi tugas jurnalis di tengah peristiwa yang menarik untuk diliput.

Menurut cerita salah satu teman AD yang ikut datang ke TKP, bahkan seseorant berambut ikal sempat mengangkat sekopang nyaris memukul owner dari arah belakang namun dia urung tidak jadi.

Tak lama kemudian aparat Polsek Kokalukunan Pak Wayan dan Pak Amran datang. Terduga diamankan termasuk sepeda motor dibawa ke Polsek Kokalukuna. Termasuk satu pelaku yang bersama-sama beraksi juga sudah djemput dan berada di Polsek Kokalukuna.

Di dalam kasus ini, perlunya memahami kedudukan masalah agar tidak salah menganiaya orang yang sama sakali tidak terlibat pada aksi pencurian. Bahakan ternyata hanyalah pihak lain yang juga korban sepeda motornya diduga digunakan untuk kejahatan. Karena secara normal pengusaha jasa rental tidak akan menyerahkan motornya diasewa untuk aksi kejahatan.

Selain itu perlunya menahan diri dan menyerahkan kasus ke aparat kepolisian agar tidak terjadi main hakim sendiri. Dan beruntung tidak ada nyawa yang melayang.

Karena di kasus seperti ini banyak cara untuk menebus keadilan. Misalnya ganti kerugian atau penjara. (***)

Iklan

Beita menarik lainnya

IMG_20250822_155442
Kantah Wakatobi Laksanakan Pemeriksaan Tanah Lokasi Pembangunan Pelabuhan di Desa Waitii Barat
IMG-20250821-WA0030
Kantah Wakatobi Lakukan Pengukuran Aset Pemerintah di Pulau Tomia dan Binongko
IMG_20250820_211542
Kantor Pertanahan Wakatobi Perkuat Komitmen Layanan Publik Pasca Klarifikasi Menteri ATR/BPN
IMG-20250816-WA0006
Selaraskan Visi Misi, Yayasan Hasanah Wakatobi dan STAI Gelar Rapat Sinkronisasi Program
Daerah

Bombana

Konawe

Konawe Utara

Pers