Keadilan Restoratif Ex Pelaku Tindak Pidana, Kejati Sultra dan BPVP Jalin Kerjasam

Kejati Sultra dan BPVP teken MoU kerjasama keadilan restoratif untuk pelaku tindak pidana pasca penyelesaian perkara. Foto:ist/kabarakatinews.com

Kendari, kabarakatinews.com – Pelaku tindak pidana perlu mendapatkan pelatihan pasca penyelesaian perkara. Yaitu berupa keadilan restoratif agar dapat hidup mandiri.

Untuk itu, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, DR Hendro Dewanto SH MH dan Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sultra, Amran ST, menanda tangani kerjasama program penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku tindak pidana pasca penyelesaian perkara. Kegiatan ini disaksikan pejabat utama Kejati Sultra serta diikuti jajaran kejaksaan negeri se-Sultra melalui zoom, Kamis 06 Januari 2025.

Kajati Sultra, menjelaskan secara prinsip timbulnya perkara-perkara pidana ringan disebabkan berbagai hal. Antara lain, pelaku tidak memiliki pekerjaan atau menganggur.

“Mungkin juga karena konflik keluarga,” kata Hendro Dewanto, disampaikan via rilis.

Sebenarnya, perkara-perkara itu adalah perkara lengkap yang dapat diajukan ke pengadilan. Tetapi demi menjaga nilai-nilai luhur dalam keluarga, hubungan antara anak dengan ibu, misalnya hubungan dengan tetangga, maka diselesaikan di luar pengadilan.

Namun, tidak serta merta pelaku tindak pidana dapat mengikuti pelatihan tetapi melalui asesmen, sehingga dipastikan setiap peserta pelatihan sesuai bakat.
Mungkin juga yang bersangkutan hanya dapat melakukan aksi sosial yang hikmat, seperti membersihkan rumah ibadah.

Dari kerjasama pelatihan pelaku tindak pidana pasca penyelesaian perkara di luar pengadilan, merupakan pertama kali di Indonesia. Diiharapkan menyetuh seluruh elemen masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

BPVP Sultra berterima kasih kepada pihak Kejati Sultra. Karena melalui kerjasama untuk menyentuh pelaku tindak pidana yang selama ini luput.

BPVP siap setiap saat membekali keterampilan bagi pencari kerja atau pekerja mandiri karena pelatihan tersedia untuk 13 kejuruan. Ada kejuruan otomotif yang terbagi tiga, yakni mobil, kendaraan ringan, sepeda motor dan  alat berat.

Kejuruan tata kecantikan, yaitu salon. Juga terdapat bisnis manajemen, untuk perkantoran, perhotelan, administrasi. Kejuruan fashion technology, atau dulu disebut menjahit. Fashion technology karena bukan hanya latihan menjahit tetapi desain baju.

Desain grafis atau buat spanduk, TIK, operator komputer , teknisi computer dan jaringan. Kejuruan berikutnya adalah kejuruan pariwisata.

“Pariwisata saat ini kami siap di perhotelan, ada barista, ada housekeeping, ada restoran attendant, public area artenden, art housekeeping,” ujarnya.

Kejuruan bangunan meliputi surveyor, pemetaan, lembar, ada juga untuk tukang kayu. Kejuruan Listrik memiliki keterampilan pasang instalasi rumah, solar cell. Kejuruan elektronika, seperti teknisi HP dan perbaikan-perbaikan alat rumah tangga yang rusak.

Kejuruan manufaktur untuk industri mesin bubut,  AC, kebutuhan cuci AC di kota yang cukup tinggi. Sedangkan waktu pelaksanaan pelatihan rata-rata satu bulan hingga tiga bulan. (Adm)

Iklan

Beita menarik lainnya

IMG_20250406_155820
Foma-foma, Tradisi Merawat Persatuan di Baruta Lestari
IMG-20250411-WA0000
Jaringan Internet di Usuku Buruk, Ini Penjelasan Diskominfo Wakatobi
IMG-20250410-WA0027
Kader Hanura Diduga Gelapkan Dana, ASPJ 19 Gelar Aksi di DPRD Baubau
IMG-20250410-WA0025
Pedagang Pantai Kamali Dialihkan,Ini Lokasi Barunya
Daerah

Bombana

Konawe

Konawe Utara

Pers